Pengalaman pribadi dan pembuktian

Pengalaman pribadi dan pembuktian
==============================

Kita sering mendengar ada orang yang mengatakan sbb: "Gimana saya ngga percaya, wong saya lihat dengan mata kepala sendiri". Orang tersebut berusaha meyakinkan kita bahwa dia telah mengalami dan melihat sendiri fenomena apapun yang telah dia alami sendiri.

Jika kita percaya dengan dongeng orang tersebut dan kemudian berusaha menceritakan serta meyakinkan orang lain agar ikutan percaya, sebetulnya kita tidak sedang menceritakan kebenaran tetapi hanya menyampaikan dongeng dari orang lain dan kita anggap dongeng itu benar, sehingga kita berasumsi bahwa yang kita sampaikan adalah sebuah kebenaran.

Masalahnya, kita sama sekali tidak mengalami hal yang sama. Jika orang tersebut baru yakin setelah melihatnya sendiri, mengapa dia perlu menceritakan hal itu kepada kita dan berusaha untuk meyakinkan agar kita percaya. Posisi kita saat ini adalah sama dengan posisi dia yang tidak percaya dengan apa yang dilihatnya sebelum dia melihat hal itu sendiri.

Kita bisa percaya dengan seseorang dan mempercayai semua dongengnya karena kita telah kenal dekat dengan orang itu dan berasumsi bahwa orang tersebut tidak pernah berbohong. Apa yang dia dongengkan kita asumsikan sebagai sebuah kebenaran.

Padahal asumsi semacam ini sangat berbahaya. Mungkin benar orang tersebut telah mengalaminya sendiri. Mungkin benar juga dia dikenal tidak pernah berbohong, tetapi pengamatan dia belum tentu dijamin benar 100 persen benar dan sesuai prosedur.

Sebagai contoh misalnya dia melihat ada bayangan hitam berkelebat di pohon beringin dekat rumahnya. Dia memang melihatnya sendiri, tetapi yang dilihatnya hanya bayangan hitam yang belum diberi atribut apapun. Pada saat dia mendongeng, dia mulai memberikan atribut "hantu" kepada bayangan hitam itu. Dia sampaikan bahwa dia telah melihat hantu di pohon beringin itu, padahal yang disampaikan sudah merupakan campuran antara fakta dan opini pribadi.

Oleh karena itu berhati2lah jika membaca atau mendengar kesaksian oleh orang lain. Selain kita perlu mengenal track record orang tsb, kita juga perlu tahu seberapa tinggi intelejensia ybs dalam mengamati sebuah fenomena. Ada kemungkinan atau tidak bahwa ybs telah salah dalam mengamati dan membuat kesimpulan atas fenomena yang telah dialaminya.

Berhati2lah dalam mencerna sebuah dongeng, apalagi dongeng yang sudah sangat kuno dan disampaikan turun temurun. :)


Comments:
Pangestu Yoyok : Setuju (y)
Sidik Rahmadi : great!
Sony Soe : Klo misalnya ada yg pernah melihat hal² tersebut dan saat itu juga sempat terrekam oleh cctv dan yg bersangkutan mencoba meyakinkan orang lain dgn rekaman itu bagaimana mas?
Sidik Rahmadi : ijin share
Rusydi Asy'ari : Terbaik. :-)
Agung Smail : Ijin share om lambang
Chacha Kharizma : Sepakat.... (y) ijin share mas...

==== Sumber

0 Response to "Pengalaman pribadi dan pembuktian"

Post a Comment