Naluri atau insting
=================
Banyak yang mengatakan bahwa binatang itu tidak memiliki pikiran dan mereka hanya memiliki naluri atau insting. Padahal yang disebut naluri itu adalah kemampuan melakukan sebuah aksi berdasarkan memori yang sudah terekam. Contohnya, jika ada kucing didekati anjing, maka kucing itu akan bersikap waspada dan siap mempertahankan diri. Sikap semacam ini bukan mendadak turun dari langit, tetapi bisa diwariskan dari genetika, atau dipicu oleh pengalaman kucing itu sendiri.
Mengambil data di memori, baik di alam bawah dasar atau bukan, tetap memerlukan pikiran. Yang disebut berpikir bukan hanya seperti melakukan penjumlahan 2 ditambah 3, tetapi melakukan komparasi antara apa yang dilihat secara visual (atau apa yang sedang dilakukan) dengan berbagai data memori yang ada. Mau berpikir seringan atau seberat apapun, tetap akan ada jutaan komparasi yang dilakukan.
Setiap detik kita melakukan jutaan komparasi dalam otak. Melihat gelas langsung terimajinasikan sebagai tempat minum, bukan tempat untuk buang sampah. Melihat jam langsung terimajinasikan waktu pada saat ini.
Tentu saja komparasi yang dilakukan oleh otak manusia bisa berbeda dengan yang dilakukan oleh binatang, mengingat kompleksitas dan volume otaknya juga berbeda. Pada dasarnya kalau ada spesies sudah mampu melakukan komparasi terhadap apapun yang terindera oleh mereka, maka mereka bisa disebut telah mampu berlogika.
Salah satu syarat agar mampu berlogika adalah mampu melakukan komparasi. Anda tidak akan bisa berlogika kalau sama sekali tidak melakukan komparasi. Maka dari itu dibutuhkan memori untuk bisa melakukan komparasi antara satu data memori dengan data memori lainnya. Logika adalah komparasi, dan berlogika adalah berpikir.
https://www.youtube.com/watch?v=zkiPCKlNjX0
Comments:
Raul Sekti Wijayanto : tp kenapa ya om hanya manusia yg memiliki kesadaran tentang aku? maksudnya kesadaran bahwa diri kita hidup dan eksis gitu...
Lambang Mahardhika : Kelihatannya itu masih sebatas asumsi, karena sampai saat ini belum ada ilmuwan yang bisa berdiskusi dengan binatang dan menanyakan apakah mereka juga memiliki kesadaran tentang hal itu.
Raul Sekti Wijayanto : o iya ya... hehe. kalo yg ini om 'Sikap semacam ini bukan mendadak turun dari langit, tetapi bisa diwariskan dari genetika'. ini berarti data dalam memori bisa diturunkan secara genetis ya?
Lambang Mahardhika : Iya, bisa diturunkan secara genetis. Contohnya, ada bayi kuda yang 10 menit setelah dilahirkan sudah bisa berjalan. Dari mana bayi kuda itu bisa memiliki pengetahuan tentang koordinasi 4 buah kaki untuk berjalan padahal dia baru saja dilahirkan.
Bayi manusia adalah spesies yang sangat manja sehingga butuh diajari berjalan sampai berbulan2. Spesies yang lain tidak semanja itu. :v
Raul Sekti Wijayanto : kalo berjalan kan hubungannya dg anatomi om, jd antara desain beriringan dg fungsinya. kalo yg sifatnya mental om, ya semisal kucing pasti waspsda kepada anjing itu tadi lho... nah memori yg semacam itu apa jg bisa diturunkan scr genetis?
Ceng Mozak : Jk.perhatikin org gila, akuh rasa dia juga berpikir karna mampu mengakses data komparasi di memory nya, yg akuh msh bingun dimana letak perbedaan berpikir org gila? Vs org waras?
Wage Malik : Nyimak
Lambang Mahardhika : Raul, kucing yang baru pertama kali ketemu dengan anjing tidak akan memberikan reaksi apapun. Dia baru memberikan reaksi jika dia disakiti, atau dia melihat apa yang dilakukan oleh induknya. Bagitu ada pertemuan kedua, si kucing sudah bersiap menghadapinya sesuai dari pengalamannya pada pertemuan pertama.
Meskipun demikian, sikap seperti itu juga bisa diturunkan secara genetis. Ada sebuah kisah dimana seorang suami mati dinjak oleh gajah, sedangkan sang istri dalam kondisi hamil muda. Begitu anaknya lahir dan mulai beranjak dewasa, pada saat anak itu bertemu dengan gajah dia mendadak jadi trauma dan berteriak2 menjauh. Setelah diteliti oleh para ilmuwan, bisa disimpulkan bahwa trauma sang ibu menurun secara genetis kepada si bayi.
Bagaimana caranya genetika si calon bayi yang sudah mulai terbentuk itu bisa dipengaruhi oleh pengalaman sang ibu, sampai saat ini masih belum ditemukan jawabannya.
Menurut pendapat saya, ada imaginary memory yang bermain di sana. Sama seperti ketika ada orang yang dioperasi dan dibius total tetapi masih mampu menceritakan kembali apa saja yang dibicarakan oleh para dokter dan peralatan macam apa yang mereka gunakan. (ref: http://www.near-death.com/science/evidence/people-have-ndes-while-brain-dead.html)
Apa yang disebut dengan imaginary memory?
Imaginary memory adalah memori yang tidak tersimpan dalam materi tetapi tersimpan dalam enerji dan tidak kasat mata. Asosiasikan hal ini dengan beberapa fakta (yang hanya bisa diamati oleh orang2 tertentu saja) bahwa ruh manusia masih bisa berpikir dan berbicara. Bahkan mereka bisa melakukan komunikasi melalui telepon dan WhatsApp. Kalau tidak percaya dengan hal ini tidak apa2, anggap saja sebagai sebuah dongeng yang tidak dapat dikonfirmasi kebenarannya. sama halnya dengan orang yang belum pernah melihat jeruk tentu akan mengatakan bahwa jeruk itu tidak pernah eksis di alam ini. :v
Fx R Ariefianto : Dibedakan antara berpikir dengan gerak seketika. Gerak seketika spt jantung, tidak dikontrol oleh pikiran. Demikian pula bila kita kaget dan segera lari. Setelah jauh baru kita sadar kita telah berlari. Berpikir memerlukan waktu lebih lama dengan gerak refleks. Sadar dan berpikir adalah 2 hal yg berbeda. Saya melihat suatu benda, lalu saya berpikir 'apa itu'. Akan tetapi jika saya seketika 'ngeh' bahwa saya berpikir, maka saya sadar.
Raul Sekti Wijayanto : inti dr teori imaginary memory itu bahwa data memori itu tak tersimpan di otak ya om? tp transenden gitu ya? diluar tubuh gitu. kalo misal teori ini mungkin saja bisa benar, tp kenapa ya orang2 penderita alzeimer itu bisa kehilangan memory akibat otaknya tergerogoti oleh penyakit om? brarti kan kalo hardware nya rusak, otomatis data nya jg ikut rusak om... hehe
Lambang Mahardhika : Lha garis besar teorinya saja masih belum jelas koq sudah tanya yang detail. Tinggal dibuat asumsi dan cocologi saja kira2 yang mana bisa nyambung ke sana. :v
Ceng Mozak : Sy pernah denger katanya bahwa alam sekitar itu juga menyimpan memory kejadian semisal cctv versi nature, pernah diceritakin ªϑª org yg katanya diperlihatkin sebuah kejadian disuatu tempat dan terkonfirmasi benar menurut org yg terlibat dlm kejadian ituh. Wah keren Ɣªª jika suatu kali bener ªϑª tekhnologi yg bisa meng extract memory yg tersimpan di alam (tumbuhan, tanah) kerja polisi makin ringan gak perlu pake anjing pelacak...tinggal scan lokasi kejadian, tringg muncul rekaman ulang nya.
Lambang Mahardhika : Paling ngga untuk kasus "Papa Minta Saham" bisa dkonfirmasi lagi kebenarannya, sebetulnya Papa itu memintakan saham untuk siapa sih dan apakah mintanya itu atas ide sendiri atau diminta bantuan oleh yang berkepentingan dengan saham itu. :v
Ceng Mozak : Hahahahaa....nampaknya penemu ilmu extract memory alam bisa2 di terminated, bahaya jk dipake meng extract tkp pertemuan " papa minta saham " atau tkp istana hihihi
Bagas Raja : KUTIP: sama halnya dengan orang yang belum pernah melihat jeruk tentu akan mengatakan bahwa jeruk itu tidak pernah eksis di alam ini.
>>Klo yg dimaksud jeruk adalah buah.... ya mungkin saja ada buah yg lom dikasi nama... tapi kita bisa melakukan komparasi secara logis bahwa buah dg ciri2 spt itu mungkin saja ada. Tapi jika buah tersebut diclaim maha kuasa dan bisa lakukan ini itu... itu yg perlu dipertanyakan secara konsisten... terutama jika jeruk tersebut konon mengkafir2kan orang :p
Lambang Mahardhika : Sesuai definisinya yang umum, Tuhan belum ada pembandingnya, jadi tidak bisa dilakukan komparasi. Kalau tidak bisa dikomparasi berarti tidak bisa dilogikakan. Kalau tidak bisa dilogikakan berarti hanya sebatas angan2 atau imajinasi. Berimajinasi itu tidak butuh logika, wong cuman duduk2 ngayal sambil ngupi atau wiridan. :D
==== Sumber
0 Response to "Naluri atau insting"
Post a Comment