Tuhan yang Maha Sempurna

Tuhan yang Maha Sempurna
=========================

Banyak kaum beriman yang berasumsi bahwa tuhan itu adalah maha sempurna, maha adil, maha bijak dan lain2. Asumsi itu muncul setelah membaca uraian dalam kitab suci, atau mendengarkan khotbah para ulama. Asumsi yang tidak bisa dibuktikan, sehingga cukup diimani saja.

Masalahnya, ada hal2 yang perlu kita nalar dengan baik sehingga bisa mengoreksi asumsi tersebut. Sebagai contoh misalnya Maha Adil. Adil seperti apakah yang kita harapkan? Jika ada pertandingan sepakbola, apakah kita ingin semua peserta akan menjadi juara sehingga terjadi keadilan mutlak di sana? Atau kita ingin agar semua manusia diberi bekal kemampuan fisik dan kemampuan penalaran yang sama agar mereka bisa start menjalani kehidupan ini dengan bekal yang sama? Hukum alamnya tidak begitu bukan?

Ada baiknya kita mulai mengubah mindset kita. Asumsikan bahwa tuhan itu memiliki pola pikir seperti manusia, tetapi kelompok super human dengan IQ yang sangat tinggi. Segala sesuatunya memang direncanakan oleh tuhan, tetapi tidak sedetail yang kita asumsikan.

Ada yang berasumsi bahwa gerakan daun jatuh ke bumi sudah diatur sebelumnya oleh tuhan, jatuh dari koordinat berapa sampai koordinat berapa. Saya tahu persis apa maksudnya asumsi itu, yaitu untuk menunjukkan bahwa tuhan itu sakti banget sampai bisa mengatur trayektori jatuhnya selembar daun. Kebayang ngga sih bahwa asumsi seperti itu justru sangat melecehkan tuhan, seolah mengatakan tuhan itu sakti banget tapi tolol. :v

Menurut saya, dan berdasarkan pengalaman saya beberapa bulan terakhir ini, selembar daunpun juga diberi peluang kebebasan mau jatuh dimana sesuai dengan hukum alam yang ada. Mubazir sekali jika tuhan sampai harus mengatur2 trayektori jatuhnya selembar daun. Masih banyak hal lain yang perlu dikerjakan oleh tuhan. Apakah anda pikir tuhan mendapatkan kiriman doa setiap hari dari milyaran umat manusia itu tidak butuh manajemen dan penanganan dengan baik? Jika satu potong doa saja membutuhkan waktu 10 detik untuk tindak lanjut, apakah tuhan masih memiliki waktu tersisa untuk mengatur2 trayektori selembar daun?

Karena begitu banyaknya antrian doa menuju tuhan, anda perlu tahu bagaimana caranya agar antrian doa anda bisa segera ditindak-lanjuti oleh tuhan.

Caranya adalah sogoklah tuhan dengan amal. Buatlah amal sebaik mungkin dan sebanyak mungkin. Setelah itu berdoalah mohon tindak lanjut yang diharapkan dapat memperbaiki kehidupan anda. Tidak berbeda jauh dengan antrian pengurusan STNK. Kalau ada "amal" yang diberikan kepada petugas loket, anda bisa mendapatkan prioritas untuk didulukan.

Jangan berasumsi bahwa doa yang dipanjatkan berjam-jam dengan khusyuk sambil nangis bombay dijamin pasti akan dikabulkan. Introspeksi diri dulu, sudah ada seberapa banyak amal anda bagi mahluk lain. Sadari dulu bahwa sebuah doa yang dipanjatkan pada dasarnya adalah perintah yang diperhalus.

Contohnya, "Ya tuhan, mohon turunkanlah rejeki bagi diriku dan keluargaku". Sudah bisa melihat bahwa itu adalah kalimat perintah yang diperhalus? Jika pada akhirnya anda hanya bisa memerintah tuhan (walaupun dengan kalimat perintah yang diperhalus), kira2 apa kontribusi anda ke tuhan yang bisa dipertimbangkan oleh blio agar doa anda diperhatikan dan ditindak lanjuti? Apa pengorbanan yang sudah anda berikan kepada tuhan dengan cara membantu orang lain? Apa cukup hanya dengan nangis bombay berjam-jam itu? Apa manfaat nangis bombay bagi orang lain? Tidakkah anda menyadari bahwa nangis bombay itu hanyalah bagian dari pemenuhan ego dan harapan anda yang sama sekali tidak bermanfaat bagi orang lain?

Jadi, jika anda mau berdoa, berbuatlah amal terlebih dahulu agar doa anda mendapat prioritas untuk ditindak-lanjuti oleh tuhan. Jangan berasumsi bahwa tuhan itu maha sempurna dan akan mendengarkan doa milyaran umat manusia. Banyak doa2 yang diabaikan olehNya, apalagi doa yang hanya dipenuhi dengan ego yang hanya menginginkan manfaat bagi dirinya saja.


Comments:
Helmi Pakudjati : Untuk hal yang satu ini, saya pernah punya kesimpulan ngawur, afirmasi yang seirama dengan hukum alamlah yang akhirnya akan terwujud (terkabul, red.) :)
Lambang Mahardhika : Mudah2an yang seperti itu juga bisa benar. Pengalaman hidup yang akan membuktikan secara statistik, metode mana yang lebih berpeluang untuk memberikan keberhasilan.
Bagas Raja : Masalahnya.... harus banyak contoh tuhan. Biar bisa bedakan tuhan yg maha sempurna dan kurang sempurna.

Ato minimal tau sempurna tu kayak apa sih? :D
Lambang Mahardhika : Lha ya ini salah satu contohnya. Contoh yang lain nantikan pada episode berikutnya. :v :p
Lambang Mahardhika : Bocoran judul salah satu episode berikutnya adalah:
"Benarkah tuhan campur tangan dalam terjadinya gempa, tornado, Tsunami dan sejenisnya?" :p
Lambang Mahardhika : Tentu saja tidak semua orang akan diberi pengalaman yang bisa membawa penalaran yang lebih lanjut tentang tuhan. Kadang2 ada pengalaman yang sama sekali tidak kita harapkan, tiba2 muncul dan membuat derita berkepanjangan, tetapi setelah itu justru akan membawa kita ke arah pengalaman baru yang akan membuka penalaran kita terhadap sebagian hal2 yang selama ini masih menjadi misteri.
Helmi Pakudjati : Yang ada dalam benak saya, bahwa seluruh jagat raya ini merupakan samudra getaran yang berinterferensi satu sama lain. Kayaknya saling mempengaruhi hingga ke titik terjauh tak terhingga, semacam butterfly effect. Tapi keterbatasan pengetahuan dan referensi, membuat saya sulit menjelaskan. Tapi setidaknya itu yang saya yakini sekarang ini.
Bagas Raja : Jangan2 tuhan malah tidak tau bahwa dirinya itu ya tuhan :D
Lambang Mahardhika : Iya benar, semua atom dan partikel itu memiliki unsur2 yang bervibrasi. Satu partikel akan berinteraksi dengan partikel di sebelahnya dan akan saling mempengaruhi dengan semua partikel yang ada di alam ini.

Yang menjadi masalah adalah, bagaimana caranya agar para partikel itu mau bekerja sesuai dengan kehendak kita. Ada yang berteori bahwa kekuatan pikiran bisa mengubah "kehendak" para partikel itu. Yang sering terlewatkan adalah kurangnya pengetahuan bahwa ada otoritas lain pada level di atas manusia tetapi di bawah tuhan, yang juga bisa mempengaruhi kehendak para partikel itu. Kekuatan pikiran bertemu dengan kekuatan pikiran yang muncul dari level yang lebih tinggi. Apa yang menentukan kekuatan pikiran mana yang akan jadi pemenang? Ya amal itu tadi.
Helmi Pakudjati : Dari semua informasi tentang tuhan yang ada dalam kitab suci (kumpulan wahyu) yang disampaikan melalui utusan (malaikat, makhluk cahaya, konon) kepada utusan/manusia pilihan (nabi, rosul), sayangnya kita tidak bisa mengkonfirmasi kebenaran informasi tersebut.
Helmi Pakudjati : Banyak yang mengatakan "Kesempurnaan" tuhan diantaranya bahwa tuhan mengetahui hal-hal yang belum terjadi (masa datang). Hal tersebut dimungkinkan karena baginya 'waktu' tidak bergerak linear. Tapi dari sekian banyak wahyu tuhan di pelbagai kitab suci, tak ada issue soal robeknya lapisan ozon, maupun bijimana cara mengolah limbah berbahaya atau bencana katastropik nuklir.
Slamet Hariyadi : Ketika berbicara "Rabb...." maka akan terlahir kalimat "Tuhan itu menurut prasangka hambanya"
Analoginy :
Tuhan ...Malik ato Raja
Hamba.... Abdi ato rakyat

Maka hubungan timbal balik antar keduanya akan terjadi sebagaimana mestinya baik kearah positif maupun negatif

Hanya saja ketika berbicara "Ilaha" maka semuanya jadi hitam pekat ato terang silau nggak ada pengetahuan tentangNya.
Lambang Mahardhika : Jatuhnya tetep asumsi lagi. Asumsi sebagai Malik dan Abdi. Asumsi sebagai hitam pekat.

Apakah asumsi tentang posisi manusia dan tuhan itu begitu penting? Bukankah asumsi keterkabulan sebuah doa menjadi lebih penting dibandingkan dengan semuanya?

Kita bisa amati mengapa manusia memunculkan idea tentang ketuhanan. Semua bermula dari harapan bahwa ada sosok super entity atau beyond reality, yang mampu mememenuhi semua harapannya.
Bagas Raja : Orang2 yg teraniaya (khususnya) emang hanya berharap pada "sosok Yg Maha" tsb untuk memenuhi harapannya.
Slamet Hariyadi : Yah tetep saja ketika pemilahan terjadi maka asumsi jadi peranan begitulah cara untuk menggungkapkan sebuah fenomena agar setidaknya kita semua bisa membaca

Kerterkabulan sebuah doa atopun harapan seringkali diketengahkan tatkala batas dari sebuah pemikiran panjang telah mencapai ujungnya
Rusydi Asy'ari : Amazing. :-)
Rina Maya Simbolon : Nah itu om intinya, Tuhan itu adil sesuai porsinya... :D
Lambang Mahardhika : Mungkin tuhan itu dianggap seperti tukang gado2 ya, melayani pembeli sesuai porsi yang diharapkan. Ada yang beli normal, ada yang beli setengah saja, ada yang minta kerupuknya dibanyakin. :D
Bagas Raja : Bisa juga seperti suplier sesuai pesanan :D
Ariyanto Ari : Kalimat yang keren :
"Jika pd akhirnya anda hanya bisa memerintah Tuhan (walaupun halus)"
Tobush De Java : Nyimak ya prof.
Maaf dateng telat, habis arisan sama malaikat2nya tuhan 😂😂
Djunaidi Kowesopo : katanya ada juga tempat yg apabila berdoa di tempat tersebut tuhan tidak akan menolak doanya tapi saya juga heran apabila sang Imam membaca doa kok masih amin2 oleh makmum :v
ternyata banyak juga yg percaya :v
Lambang Mahardhika : Pernyataan para ascending master (atau para ulama) memang seperti itu. Seolah memberikan arahan tapi dibarengi juga dengan penyesatan yang nyata. :p

Mana pernah tuhan menolak doa manusia, misalnya terus ngomong, "Eh hamba, sori ya doa kamu saya tolak". Tuhan tidak pernah menolak doa. Tidak pernah ada bukti tuhan menolak doa. Soal pengabulan doa itu ya laen lagi, kan tidak dibahas. :v :p
Bagas Raja : Para ulama itu koq kagak ade nyang berani masuk cini ya? :p
Mang Damin : itu di arab saudi klu berdoa di akhir rakaat pd saat shalat fardu sampe hampir satu jam sambil nangis bombay berjamaah. di lakukan di masjidil haram yg katanya tempat di kabulkanya doa. tp rupanya tuhanya nyuekin tuh, gk ngefek ke realitas yg waktu itu mereka mendoakan agar musush2 islam hancur pd saat amerika menginvasi irak. doa mereka kalah sama senjata amerika.
Sumego Gibadl : serasa jd jamaah Maiyah ala mas Lambang... =D
Slamet Hariyadi : Orang jawa bilang "kidung"
Kidung ....iki dungo
Dungo .....kudu diomongno

:v :v
Angger Waras : Sugeng dalu. Jika Tuhan sebanyak asumsi yang diyakini banyak kelompok (dengan bukti nyata kesaktian asumsi tuhannya). berarti sebanyak itu tuhan ya? Amin
Lambang Mahardhika : Sugeng dalu juga mas. Asumsi tentang tuhan bisa banyak sekali mas. Dari fakta sejarah bisa kita lihat bahwa ada ribuan agama pernah hadir di bumi ini. Setiap agama tentu mempunyai asumsi tersendiri tentang tuhannya, termasuk apa ritual yang perlu dilakukan terhadap tuhan.

Apakah semua asumsi tentang tuhan itu menuju hanya kepada satu entitas tuhan yang sesungguhnya? Tidak ada yang tahu, karena mungkin saja ada struktur organisasi ketuhanan di alam sana. Mungkin ada satu tuhan regional yang mendapatkan wilayah otonomi untuk galaksi A, B dan C. Ada satu tuhan lainnya untuk regional yang berbeda. Tidak ada yang tahu.
Lambang Mahardhika : Lanjutannya di sini aja ya, biar ngga jadi panjang komennya dalam sub comment.
Lambang Mahardhika : Atau mau dibuat post baru, biar lebih rame.. mayan yang jomblo2 bisa pada ngumpul. Soalnya bahasan dalam komen itu udah ngga nyambung dengan isi post.
Bagas Raja : Yaudah diulang gih.... Lebih dulu mana KOSONG opo ISI :D
Lambang Mahardhika : Oke kita ulang lagi di sini.
Duluan mana, "KOSONG atau ISI".

Kita samakan asumsi dulu. Apakah SPACE boleh dianggap sebagai entitas?

Kalau boleh, maka SPACE boleh dianggap sebagai pengisi kekosongan. Kalau tidak boleh, maka partikel yang melayang dalam space boleh dianggap sebagai pengisi kekosongan.
Ceng Mozak : Setuju space sbgi entitas
Bagas Raja : Bukan gitu..

Kita samakan dulu apakah KOSONG sama dg TIDAK ADA? Lalu baru maju ke "space" apakah sama dg ruang kosong?
Tantan Hardiansyah : Manusia dulu atau tuhan dulu ?
Bagas Raja : Yg jelas SEMESTA dulu lah
Luqman Nulhakim : Fisik manusia dengan otak manusia shg berfikir dan berasumsi sebatas manusia sbg makhluk. Bagus buat film di Hollywood.
Galuh Permana : Mohon pencerahan seputar Hukum alam yang disebut2 di atas, mudah2an setelah menguasai ilmunya saya bisa hidup abadi tanpa menemukan banyak kebingungan dengan ungkapan kata "mungkin..... Mungkin" atau hal ini juga merupakan asumsi?
Galuh Permana : Atau memang hukum alam itu sudah ada yang mengukurnya? Siapa? Buat apa?
Lambang Mahardhika : Tidak ada pendidikan formal tentang hal itu. Semuanya diperoleh secara mak gedebuk dan tidak semua orang bisa mengalami hal yang sama.

Soal kata "mungkin", bagaimana anda menyebutkan tentang sesuatu yang baru akan terjadi di masa depan? Apakah bisa menggunakan kata "pasti terjadi"? Darimana tahu bahwa pasti akan terjadi? Semua yang terjadi di masa depan selalu diawali dengan kata "mungkin", "akan", "bisa", "bisa jadi", "probably" dan seterusnya.

Contoh, dibuat pertanyaan sbb:
"Apakah lampu teras rumah anda bisa dihidupkan besok?"
Jawabannya adalah:
"Lampu teras rumah saya besok kemungkinan besar bisa dinyalakan".

Lihat ada kata "mungkin" di sana.
Jadi, akrabkan diri dengan kata "mungkin", karena sesuatu di masa depan itu hanya "mungkin" terjadi. Bukan "pasti" terjadi.
Luqman Nulhakim : Keterbatasan manusia menyebut mungkin,bisa jadi,akan,kayaknya,diharapkan dsb.
Klu Tuhan mau apa langsung bilang Jadi, maka jadilah.
Hidup abadi itu tidak ada klu sy jwb sbg makhluk memperlambat baru bisa..ya beberapa tahun lah..dgn olahraga & mengatur makanan. Tp ttep ujung2nya ya mati juga. Klu mau yg menghibur ya memori ttg Anda ditaruh di robot manusia nanti kyk hidup abadi deh..robot tanpa nyawa dan perasaan..hehe. Krn Hukum Alam ato ketetapan Tuhan menyatakan semua penyakit ada obatnya kecuali Tua.
Yantienyan Yan : mantaab
Galuh Permana : trims buat semua atas pencerahannya, apakah kesimpulannya manusia sebegitu terbatas dalam memahami dan mengetahui segala sebab dan segala akibat. tapi apakah segala sebab dan segala akibat yg sebagian telah di fahami dan diketahui oleh manusia itu baru ada setelah difahami dan diketahui hukum hukum nya ? atau memang hukum2 alam itu sdh ada sebelum difahami dan diketahui manusia ? trims
Lambang Mahardhika : Alam ini bekerja dengan caranya sendiri. Itu yang disebut dengan hukum alam. Lalu manusia menyelidikinya, dan ditemukan berbagai hukum seperti Hukum Kekekalan Enerji, Hukum Gravitasi, Hukum Termodinamika dan lain2.

Duluan mana, hukum alam atau hukum alam yang ditemukan kembali oleh manusia dan diberi nama seperti Hukum Gravitasi dan lain2 itu? Ya jelas duluan hukum alam. Sebelum manusia terlahirpun alam ini sudah bekerja sesuai dengan hukum2nya sendiri.
Galuh Permana : menarik sekali mas lambang, trims atas ulasannya. maaf brhubung saat ini sy hanya berani bertanya. mudh2an tdk bosan njawabnya. salam
Lambang Mahardhika : Iya sama2. (y)
Luqman Nulhakim : Bekerja dgn caranya sendiri..mirip seperti bekerja berwiraswasta. Kita bekerja karena diperintahkan oleh bos,,karena dgn suatu tujuan adalah agar tetap eksis. Smua Makhluk hidup ciptaan bekerja untuk keberlangsungan hidup. Alam bekerja agar dia dpt eksis sesuai yg diperintahkan kepadanya oleh Tuhan Penciptanya. Hukum itu adalah sebuah aturan. Aturan dibuat untuk keselarasan keseimbangan kedisiplinan. Karena tanpa hukum aturan hidup akan kacau. Begitupula hukum gravitasi dll di ciptakan agar alam ini tetap selaras dan eksis. Manusia hanya bs mempelajari dan memodifikasi saja bkn menciptakan. Dan belajar itu tergantung guru / dosen yg memberi materinya sejauh mana Guru tsb mau memberi materi. Guru tersebut adalah Tuhan sang pencipta.
Galuh Permana : hukum alam yang begitu sempurna dalam ukuran dan fungsinya, yang tentunya tidak tanpa tujuan. trims sobat semua
Indri Sudibyanti : cakeeep... (y)

==== Sumber

0 Response to "Tuhan yang Maha Sempurna"

Post a Comment