BISA MELAMPAUI BAHASA ?

BISA MELAMPAUI BAHASA ?
Tractatus logico-philosophicus
---------------------------------------
Apakah Bangsa Indonesia menganggap bahasa adalah alat pemersatu yaitu bahasa indonesia ? coba baca Soempah Pemoeda kembali.
Lantas yang manakah yang dapat dikatakan Bahasa Indonesia yang sesungguhnya ? Apakah Bahasa Indonesia itu benar-benar ada ?
Apakah benar bahasa adalah pemersatu ? bukannya sumber permasalahan bahkan menjadi sumber lahirnya morat maritnya pertanyaan-pertanyaan ?

Apakah-apakah diatas adalah bentuk kata tanya, membentuk pertanyaan-pertanyaan. Kita semua mungkin bisa memberikan jawaban yang berbeda-beda sesuai dengan agama, kepercayaan, dogma, status, istri, pacar kita masing-masing. Tetapi perbedaan-perbedaan jawaban mengakibatkan jawaban kita masing-masing menjadi tidak meyakinkan. Kita pun lalu terombang ambing dalam kebingungan dan ketidakpastian.

Apa yang membuat kita, sebagai manusia, bisa mengajukan pertanyaan-pertanyaan? Hewan dan tumbuhan, kemungkinan besar, tidak akan pernah menanyakan hal-hal. Dua hal kiranya muncul di kepala, yakni pikiran dan bahasa.

Ketika manusia berpikir, pertanyaan lalu muncul. Kemudian dirumuskan di dalam bentuk bahasa. Bahasa dan pikiran adalah bahan mentah untuk melahirkan semua bentuk pertanyaan. Kemudian jawaban pun lahir den gan metode dan jalur yang hampir persis mirip.

Ludwig Wittgenstein dalam bukunya Tractatus logico-philosophicus mengajukan sebuah argumen, bahwa permasalahan filsafat lahir dari kesalahan penggunaan bahasa. Jadi, masalah filsafat, sejatinya, adalah masalah bahasa. (Wittgenstein, 2001) Jika dirumuskan secara lugas, pertanyaan-pertanyaan di dalam filsafat lahir, karena para filsuf salah dalam menggunakan bahasa. Jika bahasa digunakan secara tepat, maka seluruh pertanyaan filosofis akan lenyap dalam sekejap mata. KATANYA ....
Inspired by Reza AA Wattimena - RumahFilsafat com * artikel sebelum pertanyaan


Comments:
Yulius Indro Cahyono : Sekarang saya jadi tahu, kenapa orang bisu tidak pernah sibuk mempersoalkan yang tidak perlu.
Slamet Hariyadi : Akhirnya orang orang buta tuli dan bisu mendapat tempat terhormat disisinya

==== Sumber

0 Response to "BISA MELAMPAUI BAHASA ?"

Post a Comment