Hanya karena jalan yang orang lain tempuh adalah berbeda, janganlah langsung memvonis orang lain tersebut sebagai tersesat.
Tanyakanlah tujuannya. Jika tujuannya adalah sama, tidaklah bisa kita katakan sebagai tersesat. Ia menempuh jalan lain hanyalah karena ia lebih nyaman bila melalui jalan lain tersebut.
Jika kau merasa jalanmu yang lebih baik, tunjukkanlah bahwa jalanmu memang lebih baik. Jalanmu akan lebih cepat mengantarkanmu pada tujuan. Di sinilah makna "berlomba-lomba dalam kebaikan".
Namun ironisnya, banyak yang merasa jalan yang ditempuh oleh orang lain adalah salah dan memvonis penempuh jalannya sebagai tersesat, tanpa pernah mau bertanya dahulu ke mana tujuannya. Dan yang lebih ironisnya lagi, berusaha menghalangi jalan orang tersebut bahkan menghancurkan jalan yang akan ditempuh oleh orang lain tersebut.
Satu hal yang dilupakan oleh orang-orang seperti ini adalah bahwa tindakannya mengurusi jalan orang lain tersebut hanya akan membuat langkahnya dalam mncapai tujuan menjadi tertunda, bahkan bisa jadi tidak sampai karena terus menerus sibuk mengurusi jalan orang lain.
Buku "SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA" karya ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM merupakan sebuah upaya agar kita semua dapat memahami jalan-jalan yang ditempuh oleh orang-orang yang berusaha mendekatkan diri kepada Tuhan.
"Banyak jalan menuju Roma", "Banyak jalan menuju Mekkah".
Bagi yang ingin membacanya atau mendownloadnya, silahkan klik link berikut ini :
https://max-sahuleka.blogspot.co.id/2017/08/ebook-satu-tuhan-seribu-jalan-sejarah.html
Semoga buku ini bermanfaat dan mencerahkan. Amiin.
Comments:
0 Response to "Banyak jalan"
Post a Comment