Puncak Lawu VII

Puncak VII
.
Walaupun dengan sisa tenaga, akhirnya aku tetap berdiri, ada ego tersendiri yang berbisik agar aku tak harus roboh didepan sahabatku ini, aku tak mau sedikitpun menunjukkan kalau pilihanku tidak tepat dan layak diperjuangkan.
.
Lebih malam dan larut malam lagi... Sepertinya Sandro sudah benar-benar kehabisan tenaga untuk menghajar badanku yang babak belur itu. Aku sudah merasakan kalau pukulannya tidak sekuat beberapa puluh menit yang lalu.
.
Badanku yang benar-benar remuk, perih dan sakit dimana-mana akhirnya menang. Kenapa menang kawan? Karena aku tak membalasnya sedikitpun dengan tubuh ini, seberapa kesalnya pun aku dengan sahabatku itu.
.
Sandro terduduk di sampingku, dia kelelahan, sepertinya semua emosinya sudah larut bersama hempasan tenaga itu. "Kenapa ga bales mukul bro?" tanyanya. Lalu jawabku, "Ga ada saudara yang memukul saudaranya sendiri, apapun alasannya, siapapun alasanyannya." Jawabku dengan suara yang parau.
.
Dia menyalakan rokoknya lalu menghisapnya dua tarikan panjang... lalu memberikan sisanya untukku. Sambil menangis dia bilang " Makasih pau, sorry... Aku wes ngerti sa iki". Katanya pelan.
.
"Santai bro...ga sakit kok hahaha" Jawabku sambil tertawa. Malam itu adalah malam yang paling panjang untuk persahabatan dua anak laki-laki, penuh dendam, penuh amarah dan marah, bergumul pula dalam adu pukul, keringan dan darah... tapi yang sampai saat ini aku kenang adalah, malam itu aku tutup dengan tangis dan tawa.
.
"Jagain dia Pau, semoga kalian bahagia, aku bangga punya sahabat sepertimu... Jauh sangat bangga" kata Sandro sambil memapahku meninggalkanku ditempat itu. Perasaan senang dengan pengakuan Sandro ditambah rasa sakit di sekujur tubuh membuatku hanya membersihkan lumpur, mengganti baju lalu tertidur pulas.
.
Beberapa menit kemudian...
.
"Pau, badanmu kenapa?" tanya Clara panik...
.
.
.
Bersambung


Comments:
Rayhan Dualapan : petanimuda comeback
Petani Muda : Hehhehehe
Ahmad SiBintang Leo : Tolong up secepat nya pak tengang kisah ini,, sangat greget baca nya 😂
Petani Muda : Heheheh maap baru update lagi ya bro Ahmad SiBintang Leo
Sem Firdaus : Sambungan nya sekarang aja om 😂😂😂
Lukmanul Hakim :
Fathur Vj :
Surya Banyo :
Sanca Mugiwara : Ini slalu horor pnasaran...kyak kunti aja...asyik"ngenyimak jpret crtanya to be continued...😯😯😯
Sem Firdaus : Masih mending to be continued... om dari pada minggu depan libur 😂😂😂

==== Sumber

Related Posts :

  • Puncak Lawu V::: Puncak V ::: . Akhirnya kami dengan selamat sampai dibawah, tepat di pintu rimba(sebutan pendaki untuk gerbang masuk gunung). . Aku… Read More...
  • Puncak Lawu VI::: Puncak VI ::: . "Dug...dug...dug...dug..." Jantungku masih berdegub kencang sekali, aku tak pernah bermimpi akan sebahagia ini, semua … Read More...
  • Puncak Lawu VIIPuncak VII . Walaupun dengan sisa tenaga, akhirnya aku tetap berdiri, ada ego tersendiri yang berbisik agar aku tak harus roboh didepan sa… Read More...

0 Response to "Puncak Lawu VII"

Post a Comment