Sains modern dan Buddhism

Sains modern dan Buddhism
Catatan Wawan Setiawan
----

Fisikawan Albert Einstein pernah mengatakan, bahwa kalau ada agama yang bisa merespon terhadap kemajuan zaman atau masa depan, maka itu tak pelak adalah agama Buddha. Didalam ajaran agama buddha memang ada beberapa poin yang selaras dengan sains modern. Dalai Lama 14 atau Tenzin Gyatso pernah mengundang fisikawan kuantum ke rumahnya di Dharamsala, untuk mengetahui bagaimana kemajuan ilmu fisika modern terutama di lingkup mikroscale atau kuantum, dan bagaimana kekompatibilitas-nya terhadap ajaran Buddha.

Didalam ajaran Buddha konon juga tidak mengenal penciptaan dan tuhan, Buddha adalah way of life, atau ajaran untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari hari, contohnya adalah seperti meditasi. Di dalam agama Buddha juga mengenal "ehipassiko" atau datang, lihat dan lalu buktikan sendiri kebenarannya baru percaya. Namun beberapa hal, misal kepercayaan reinkarnasi dan juga kepercayaan "mind over matter" saya kira bertentangan dengan sains. Dalai Lama sendiri pernah menyatakan bahwa bila ada ajaran agama Buddha yang bertentangan dengan sains, maka agama Buddha yang akan mengikuti sains.

Seperti yang telah saya tulis, didalam agama Buddha dikenal adanya "mind over matter", atau pikiran yg menggerakan fisikal manusia. Namun dengan adanya kemajuan ilmu neuro sains, bisa dijelaskan bahwa fisik atau neuron-lah yang mengendalikan pikiran. Hal ini misalnya bisa dilihat dari percobaan yang baru saja dilakukan di Yale University Amerika, yaitu seekor tikus berubah menjadi tikus pembunuh ketika dua set neuron-nya yang mengendalikan instink untuk membunuh distimulasi oleh laser. Otak atau brain memiliki fungsi masing masing, dan didalam setiap bagian itu bisa distimulasi dengan menggunakan laser.

Gerakan dan interaksi kompleksitas neuron inilah yang membuat mind kita bekerja. Jadi kinerja pikiran atau mind sangat tergantung dengan kinerja brain atau otak. Di dalam Buddhism dikenal dengan adanya meditasi. Neurosains telah melakukan observasi effect meditasi terhadap otak, hasilnya sangat positive, bahwa orang yang bermeditasi akan lebih relax, mengurangi stress, tidak terlalu emosional, dan kesadarannya tinggi. Meditasi yang dilakukan secara rutin juga bisa membuat perubahan di otak kita. Otak kita sangat elastis, dan berubah ubah sesuai kegiatan kegiatan yang kita lakukan.

Masalah apakah materi yang menggerakan pikiran atau pikiran yang menggerakan materi/neuron sebenarnya juga pernah dibahas di abad 19, misalnya oleh Vladimir Lenin dengan buku "Materialism and Empirio-Criticsm" sub judul "Does man think with the help of the brain?" Lenin menjelaskan bahwa otak yang bekerjalah yang memproduksi pikiran kita, bukan sebaliknya. Mengutip tulisan Vladimir Lenin, "Matter is not a product of mind, but mind itself is merely the highest product of matter". Materi atau brain-lah yang menjadi subtance dari mind atau pikiran.


Comments:
Lambang Mahardhika : Ini seperti kasus duluan mana antara telor atau ayam.
kalau kita lihat hanya pada satu segmen fenomena, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa "matter over mind" itu lebih logis.

Tetapi kalau kita runut lagi ke atas, lalu kita pertanyakan lagi apa yang menyebabkan electron bervibrasi dan kadang hilang kadang muncul, Kita kehilangan jawaban. Kita bisa saya menyebutnya itu adalah hasil dari proses Bigbang yang kompleks dan kita tidak pernah tahu apa detailnya, tetapi bisa juga hasil dari "sentuhan higher intelligence" yang kita tidak tahu juga bagaimana detailnya.

Kedua2nya memberikan peluang untuk dapat menghasilkan jawaban, sepanjang kita mampu mengetahui bagaimana detail proses yang terjadi.
Franz Surya Hart : menarik nih..
Wawan Setiawan : di barat sudah dicoba bahwa manusia dipasangi brain interfaces untuk membaca neuron, kemudian bisa ditebak kira kira dalam beberapa detik kedepan akan berpikir apa? hal ini juga ingin menegaskan bahwa kinerja alam deterministik
Normansyah Normansyah : Nyimak ahh....
Amran Rede : Menarik sebagai perenungan, semoga bisa menyimak.
Thanks.
Salya Purnama : Sekarang Bruno Guiderdoni, post Albert einstein. Metafisika dan mistisisme al quran.

==== Sumber

Related Posts :

0 Response to "Sains modern dan Buddhism"

Post a Comment