Meluruskan pemahaman tentang kata "Ateis"
======================================
Ateisme berasal dari kata Yunani (atheos), yang berarti "tanpa tuhan", yang digunakan sebagai istilah yang merendahkan (pejorative) pikiran tentang adanya tuhan (atau dewa) yang disembah oleh masyarakat yang lebih luas.
Argumen pertama
------------------------
A-teis, diartikan secara cepat sebagai bukan teis. Dari susunan katanya, lebih duluan mana, Ateis atau Teis? Jelas duluan teis karena kata ateis hanya memberikan awalan "a" pada kata "teis".
Contoh lain lagi, duluan mana antara pemahaman "tidak diam" dengan "diam"? Sama seperti di atas, pemahaman tentang "diam" harus mendahului pemahaman tentang "tidak diam". Ada "diam" dulu sebelum ada "tidak diam".
Argumen kedua
---------------------
Kembali ke definisinya, teis adalah orang yang mengakui dan berasumsi bahwa tuhan itu ada. Ateis adalah orang yang tidak mengakui (bahkan menolak) bahwa tuhan itu ada. Lalu ada lagi istilah agnostic, yaitu orang yang tidak perduli apakah tuhan itu ada atau tidak ada. Bedakan antara "tidak mengakui" dengan "tidak perduli". Kalau tidak perduli itu artinya mau ada boleh, mau tidak ada juga boleh, dan sama sekali tidak berminat untuk membahasnya.
Selain tiga golongan tadi, yaitu teis, ateis dan agnostic, ada lagi satu golongan yang sama sekali tidak tahu yang disebut tuhan itu apa. Bahkan definisinyapun dia tidak tahu. Ini bisa kita sebut sebagai golongan "blank asli". Golongan orang2 yang belum memiliki pemahaman ketuhanan. Yang masuk dalam golongan ini adalah manusia prasejarah, sebagian manusia primitif di pedalaman, sebagian orang gila, dan sebagian orang idiot. Golongan ini tidak bisa disebut sebagai manusia yang "tidak bertuhan (ateis)", tetapi lebih tepat jika disebut sebagai manusia yang "tidak paham konsep ketuhanan".
Argumen ketiga
---------------------
Lebih berkembang lagi, ada sebagian orang yang membuat klaim bahwa manusia itu dilahirkan dalam kondisi sebagai ateis. "Bayi itu ateis", kata mereka.
Sekarang kita perlu memahami ateis dan teis sebagai sebuah label. Yang disebut label, bisa berasal dari pengakuan, bisa juga berasal dari tuduhan. Melabeli diri sendiri atau diberi label oleh orang lain.
Singkatnya, lebih valid mana pernyataan "Aku ateis" (pengakuan) dengan "Kamu ateis" (tuduhan)? Jelas lebih valid pernyataan yang berupa pengakuan. Pada kasus bayi ateis itu, si bayi sama sekali tidak pernah membuat pengakuan "aku ateis" karena dia belum berada pada posisi sudah paham makna dari kata teis dan ateis.
Bayi itu "dituduh" ateis oleh para penganut paham ateis wannabe (orang yang ingin dianggap sebagai ateis cerdas). Tuduhan ini ibarat mengatakan "bayi yang baru lahir itu tidak bermoral". Ini jelas tuduhan yang salah karena bayi baru lahir itu tidak paham dengan yang disebut moralitas.
Jadi, kalau masih ada ateis wanabe yang membela paham yang dianutnya dengan mengatakan bahwa "bayi itu ateis", maklumi saja mereka itu. Mungkin mereka baru bangun tidur atau telat minum air. :v :p
Comments:
Ahsan Ridha Aulia : Ateis ada juga Wannabe ??? ;v wahhh mungkin gegara ada Jomblo Militan ... nanti ada Ateis Militan dong ....
Ariyanto Ari : Wow keren pembahasan ttg atheis.. nunggu di pojok dulu ah sambil lihatin mas Bagas Raja, mas Aji Saputra, mas Achill IsDead, mas Ahsan Ridha Aulia, mas Andikayev Oktavianov lewat.. :-D
Pardomaxm Simanjuntak : Apakah pengertian Agnostic yg anda jabarkan itu tidak keliru bung Lambang Mahardika?
Saya pribadi tertarik dengan metode berpikir Agnostik karena saya tidak mau terikat dengan Agama apapun yang notabene didominasi oleh konsep konsep penyembahan berdasar pada ego.
Reni Septiana Adhyatmo : nah, kalo curiga jangan2 tuhan itu ada, tapi ngga yakin2 amat. termasuknya apa dong?
Bagas Raja : KUTIP: A-teis, diartikan secara cepat sebagai bukan teis. Dari susunan katanya, lebih duluan mana, Ateis atau Teis? Jelas duluan teis karena kata ateis hanya memberikan awalan "a" pada kata "teis".
>>>Jadi begini (ehem.. sambil betulin dasi), Penemuan memang bisa kapan saja, tapi tidak mewakili realitas entitas kapan munculnya atau duluan mana bos...
Misal; Kita menemukan buah jeruk lebih dulu, bukan berarti buah jeruk adalah yg "pertama kali" ada, disana sudah buanyak buah2an yg belum sempat kita kasih nama tapi entitas barangnya sudah ADA.
Begitupun orang yg tidak punya pasangan (jomblo) itu sudah ADA duluan (lajang), tapi ditemukan namanya belakangan.
Nah pertanyaannya, lebih dulu mana yg jomblo (ato tanpa tuhan) dg yg sudah nikah (ato bertuhan)? Hayoooo? :p
Jadi singkatnya.. kita hanya menemukan NAMA saja (seperti penemu2 yg lain Hukum Newton atau Gravitasi misalnya), bukan barangnya baru mengada saat itu.. melainkan sudah ADA entah kapan.
Gitu cyiiiin.. :p
Lambang Mahardhika : Sudah disebutkan di atas:
Selain tiga golongan tadi, yaitu teis, ateis dan agnostic, ada lagi satu golongan yang sama sekali tidak tahu yang disebut tuhan itu apa. Bahkan definisinyapun dia tidak tahu. Ini bisa kita sebut sebagai golongan "blank asli". Golongan orang2 yang belum memiliki pemahaman ketuhanan. Yang masuk dalam golongan ini adalah manusia prasejarah, sebagian manusia primitif di pedalaman, sebagian orang gila, dan sebagian orang idiot. Golongan ini tidak bisa disebut sebagai manusia yang "tidak bertuhan (ateis)", tetapi lebih tepat jika disebut sebagai manusia yang "tidak paham konsep ketuhanan".
Lambang Mahardhika : Misal ditemukan buah jeruk lebih dulu. Lalu cari padanannya yang artinya bukan buah lain, misalkan Apel. Maka Jeruk = Bukan Apel. Apakah Apelnya sudah ditemukan lebih dulu dari Jeruk?
Begitulah cara membuat argumen yang benar. :v :p
Lambang Mahardhika : Buat kalimat dengan kata bantu "bukan".
Jeruk = bukan Jupiter. Duluan mana antara nama Jeruk dan Jupiter? :p
Lambang Mahardhika : Jeruk = bukan Kambing. Duluan mana antara nama Jeruk dan Kambing? Gini aja koq ya ngga paham tho yooo... :v
Bagas Raja : Iya itu penamaan cyiiin... bukan entitas barangnya.
Jomblo itu nama orang yg "belum nikah" (sudah ada lebih dulu, meski belum dikasih nama), setelah menikah baru dibilang "bukan Jomblo"
"a-teis" itu nama orang yg TIDAK/BELUM bertuhan, meski dikasih namanya belakangan (setelah teis) tapi "entitasnya/realitasnya" udah ada duuan sebelum orang MENCARI TUHAN.
Gitu lho mangsudeeeeee... :D
Lambang Mahardhika : Sebelum ada kata "tuhan" atau "theos", maka kata "atheis" atau "atheos" itu tidak ada. Mau ada manusia jaman dulu ataupun dinosaurus, mereka tidak bisa disebut ateis karena mereka sendiri tidak paham apa yang disebut theis. Mereka tidak akan mampu menyebut dirinya ateis atau teis karena belum ada pemahaman tentang tuhan.
Yang melabeli ateis itu adalah manusia jaman sekarang. Dilabeli, artinya dituduh, walaupun tidak benar.
Kalau hanya ngasal nuduh, ember dan panci dirumah juga bisa saya beri label ateis. Sama kan dengan argumennya bahwa ember dan panci adalah entitas yang TIDAK/BELUM bertuhan.
Lambang Mahardhika : Wahai para ember dan panci, kalian itu ateis tauuuk.... 😂😂😂
Lambang Mahardhika : Ateis tidak bisa diartikan sebagai BELUM BERTUHAN. Kalau hanya belum bertuhan, ember dan panci juga belum bertuhan. :v
Ateis harus seseorang yang sudah paham tentang konsep ketuhanan, lalu dia menolak konsep itu. Dia tidak setuju dengan konsep ketuhanan. Bagi dia tuhan itu tidak perlu ada.
Apakah bayi sudah paham konsep ketuhanan? Jelas belum. Makanya bayi tidak bisa disebut ateis.
Galuh Permana : Spt dari jaman kuno kripik singkong itu udh jd makanan camilan umum, jaman kini di kemas lebih apik dan d kasi merek dipajang di etalase. Bgitu yg sy tangkap mah mas.
Tp kripik singkong itu udah jelas ada yg bikin ga makgdubrag. Hehe.. Suwun mas numpang ngomen
Bagas Raja : KUTIP: Yang melabeli ateis itu adalah manusia jaman sekarang. Dilabeli, artinya dituduh, walaupun tidak benar.
>>Butul banged gan... dalam konteks LABEL (bukan entitas).
Komen diatas sy ini (kripik singkong juga butul) :D
Bagas Raja : Ini salah satu buku yg lumayan logis, menjelaskan paradigma atheis. http://www.goodreads.com/book/show/18163803-ibrahim-pernah-atheis
Bagas Raja : Maz Lambang aq famit duyu yow... cintaku gi ngambek nih.... nanti disambung agi yow (y) _/\_
==== Sumber
0 Response to "Meluruskan pemahaman tentang kata "Ateis""
Post a Comment